Selasa, 29 Desember 2009

Bangunan Historicism, Romantisme, Visionary, Rasionalisme


Bangunan Historicism, Romantisme, Visionary, Rasionalisme















 Historicism, dalam arti luas, berarti kembali ke gaya sejarah, misalnya seperti yang juga digunakan selama Renaissance. Namun istilah ini dipahami untuk arti pencarian yang semakin sempit dan gaya pluralisme dalam paruh kedua pada abad ke-19. Historicism dapat dilihat sebagai penutup dari arsitektur klasik. Seperti di Inggris masa akhir Gothic, gaya dominan yang tegak lurus, di depan bangunan berkisi hiasan. Irama terkendali, yang diperoleh dari aksen façade horisontal yang kuat. Ornamen yang sama diberikan pada bangunan secara berulang sampai dihiasi sepenuhnya. Dapat dilihat karakteristik historicism adalah kesatuan. Jadi, penganut aliran ini ingin tetap menampilkan komponen-komponen bangunan yang berasal dari komponen-komponen klasik tetapi ditampilkan dengan penyelesaian yang modern, misalnya bentuk klasik yang dulunya menggunakan bahan dari kayu diganti dengan bahan beton tetapi diberikan ornamen.

Catatan Historicism itu mempunyai definisi lain yang relevan dalam arsitektur post-modern, pendapat Colquohoun adalah sebagai berikut :

- Memperhatikan arsitektur masa lalu

- Membuat bentukan-bentukan yang mencerminkan sejarah, elemen-elemen yang membentuk suatu seni, pastiche, rekontruksi otentik, pendemonstrasian suatu bentuk sesuai dengan arti/tujuan yang ingin dicapai.

Jadi ciri Arsitektur Historicism :

1. Mengambil kembali gaya sejarah, namun dengan penyelesaian modern

2. Menggunakan design interior antik

3. Masih menggunakan ornamen

4. Mengambil kembali gaya Gothic (Gaya dominan yang tegak lurus : Inggris (London), German)

5. Mengambil bentukan khas dari negara masing-masing


Ciri khas arsitektur Historicism yang ada pada bangunan ini dapat dilihat bahwa bentuk dari bangunan ini mengambil bentuk bangunan pada zaman Mesir kuno yaitu Pyramid, sesuai dengan ciri khas arsitektur Historicism yaitu bangunan yang berkonsep sejarah tetapi dengan penyelesaian modern. Dapat dilihat material yang digunakan pada bangunan ini bukanlah material yang digunakan pada Pyramid yaitu batu sehingga terkesan berat dan bangunan yang tertutup, tetapi sudah digunakan kaca dan pada bangunan ini digunakan rangka baja sehingga terkesan lebih ringan. Selain itu, dapat dilihat pada bangunan ini masih menggunakan ornamen. 


 
 


















Arsitektur Visionary adalah nama yang diberikan untuk arsitektur yang ada hanya di atas kertas atau yang memiliki kualitas visioner. Etienne-Louis Boullée, Claude Nicolas Ledoux dan Jean-Jacques Lequeu adalah salah satu contoh awal dari disiplin. Tapi karya Giovanni Battista Piranesi, Antonio Sant’Elia dan Buckminster Fuller juga disertakan. Arsitektur Visionary yang terkonsentrasi pada awal abad ke-20, diwarnai oleh arsitek-arsitek pengguna teknologi ekstrim dan terkadang di luar kebiasaan tradisi saat itu atau boleh dikatakan mendewakan konteks hi-tech. Diantara mereka adalah Norman Foster dan Richard Rogers.

Arsitektur Visionary model bangunannya beragam, biasanya tidak bisa terbangun sama sekali namun kadang juga bangunannya mungkin hampir bisa dibangun. Selain konsep teknologi yang terlalu maju dalam pandangan surreal, Era digital dan kebangkitan cyberspace juga memengaruhi proses berpikir atau gagasan. Meski tidak bisa dibangun tetapi imajinasinya selalu menantang dan menjadi terobosan pemikiran.

Jadi ciri Arsitektur Visionary :

1. Memiliki bentukan yang ekstrim

2. Tidak terikat oleh aturan-aturan lama (tradisional)

3. Hi-Tech (menggunakan teknologi yang sangat canggih)

4. Konsep bangunan dengan imajinasi yang menantang (pendobrak)

5. Pola pikirnya adalah optimis dalam berkarya

Salah satu karya dari Norman Foster adalah Hearst Tower di Manhattan, New York, Amerika Serikat. Ciri khas visionary dari bangunan ini dapat dilihat dari bentuknya. Dapat dilihat bahwa bentuk menara ini tidak biasa, berbeda dengan bentuk bangunan pada umumnya, karena berbentuk seperti segitiga yang ditumpuk-tumpuk.

Dapat dilihat bahwa arsitek menara ini, dalam membangun menara ini mempunyai konsep imajinasi yang berkaitan dengan teknologi sesuai dengan konsep arsitektur visionary. Menurut Foster + Partners, arsitektur yang membangun menara ini, menara ini dibangun menggunakan 85 persen daur ulang baja dan dirancang untuk mengkonsumsi 26 persen lebih sedikit energi daripada tetangga konvensional. Karena material yang digunakan kebanyakan adalah baja dan kaca, sehingga lebih menunjukkan menara ini lebih berkonsep teknologi maju.



 
                                      
Romantisisme adalah sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat abad ke-18 pada masa Revolusi Industri. Gerakan ini sebagian merupakan revolusi melawan norma-norma kebangsawanan, sosial dan politik dari Periode Pencerahan dan reaksi terhadap rasionalisasi terhadap alam, dalam seni dan sastra. Gerakan ini menekankan emosi yang kuat sebagai sumber dari pengalaman estetika, memberikan tekanan baru terhadap emosi-emosi seperti rasa takut, ngeri, dan takjub yang dialami ketika seseorang menghadapi yang sublim dari alam. Gerakan ini mengangkat seni rakyat, alam dan kebiasaan, serta menganjurkan epistemologi yang didasarkan pada alam, termasuk aktivitas manusia yang dikondisikan oleh alam dalam bentuk bahasa, kebiasaan dan tradisi. Ia dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Pencerahan dan mengagungkan medievalisme serta unsur-unsur seni dan narasi yang dianggap berasal dari periode Pertengahan. Nama “romantik” sendiri berasal dari istilah “romans” yaitu narasi heroik prosa atau puitis yang berasal dari sastra Abad Pertengahan dan Romantik.
Meninjau penjelasan tentang romantisisme diatas, maka arsitektur romantisme adalah suatu konsep dalam perancangan sebuah bangunan arsitektur dengan mengedepankan nilai-nilai estetika yang dapat menjadi sebuah kesan dan mewakili sejarah.

Jika melihat bangunan diatas maka memberikan kesan kepada yang melihatnya. Seperti Taj Mahal di India. Jika kita melihatnya dapat memberikan kesan bahwa banguanan ini identik dengan kerajaa, keagamaan, dan sebuah arti simbolik dari suatu negri. Begitulah arsitektur romantisme dapat memberikan sebuah penekanan estetika dan emosional seperti rasa takut, takjub, dll.

Menilai dari segi fungsi, bangunan ini belum mengedepankan segi fungsi secara total. Karena terlihat sebuah bangunan arsitektur bernuansa estetika yang dapat menimbulkan sebuah kesan.

Dari segi estetikanya sangatlah menonjol. Bentukannya yang fenomenal dan memberikan kesan takjub. Bangunan arsitektur romantisme ini dapat digolongkan pula pada arsitektur gaya art nouveau dan art deco. Karena keduanya memiliki ciri khas bangunan yang memiliki ornamen-ornamen yang memberikan penilaian bangunannya memiliki nilaiestetika.



 
Dalam dunia arsitektur terdapat banyak sekali jenis konsep yang bisa diterapkan dalam sebuah karya arsitektur, salah satunya adalah konsep rasionalisme, yang mulai dikenal pada awal arsitektur modern, yang bermula pada awal abad 16 hingga abad 19. Ada beberapa teori rasionalisme yang dikemukakan, namun dari beberapa teori rasionalisme yang telah dikemukakan semuanya mengacu pada satu maksud yaitu fungsi bangunan. Oleh sebab itu rasionalisme sering disebut juga dengan funsionalisme. Rasionalime dalam karya arsitektur itu sendiri adalah menerapkan konsep rasionalisme ke dalam sebuah bangunan arsitektur secara benar baik dari segi funsional, faktor kenyamanan, maupun estetika. Untuk bangunan publik penerapan konsep rasionalisme dapat ditinjau dari segi arsitektur berdasarkan morfologinya, yaitu: – Spasial : berhubungan dengan ruang. – Stilistiks : berhubungan dengan fasade bangunan. – Struktural : berhubungan dengan struktur yang digunakan oleh bangunan.

Melihat contoh bangunan diatas, dapat kta golongkan menjadi arsitektur modern. Karena bentukannya yang mengikuti fungsi. Oleh sebab itu arsitektur rasioalisme disebut juga fungsionalisme. Bentuk bangunannya yang sederhana tanpa ada ornamen-ornamen menjadikan bangunan ini tergolong modern.

Dinilai dari segi fungsi. Menurut saya, bangunan ini memiliki bentukan yang lebih mendukung pada fungsi bangunan itu sendiri untuk kehidupan. Bentuk dasarnya yang terkesan kotak, maka dilihat dari sisi luar bangunan itu dapat dipastikan bahwa ruangan-ruangannya pun memiliki ukuran yang sangat fungsional. Bangunan seperti ini sangat tepat jika untuk kehidupan lebih nyaman dan aman.

Tetapi jika dinilai dari segi estetika, Menurut saya, bangunan ini minim sekali memiliki kesan keindahan. Karena bentukannya yang cepat menjenuhkan mata. Tidak ada hiasan-hiasan yang menjadikan kesan bagi yang melihat bangunan ini. Bangunan ini bisa saja memiliki nilai estetika yang lebih, jika saja arsitektur lansekapnya mendukung.

Namun jika membangun bangunan ini tepat untuk keadaan sebuah daerah yang padat penduduk. Karena semakin padatnya penduduk, maka dibutuhkan sebuah pembangunan yang vertikal dan fungsional. Tidak mungkin keadaan penduduk yang padat membangun sebuah bangunan rendah dan memanjang. Karena itu memangkas banyak lahan dan mempersempit keadaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar